Kartika Soekarno (putri Proklamator Soekarno dari istri Dewi Soekarno asal Jepang) bersama Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Erman Suparno mendapat gelar dari Keraton Kasunanan Surakarta.
Surakarta (ANT/MI/AMO) —
Kartika Soekarno mendapat gelar Kanjeng Raden Ayu Adipati (KRAA) dan Erman Suparno mendapat gelar Kanjeng Pangeran (KP), yang diserahkan oleh Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi pada acara Jumenengan (ulang tahun kenaikan tahta )ke IV di Bangsa sasonosewoko, Keraton Kasunanan Surakarta, Selasa. ANT
Dalam acara Jumenengan PB XIII Hangabehi ini selain memberikan gelar kepada Kartika Soekarno dan Erman Suparno juga diberikan kepada Pangeran Henry dari Belgia mendapat gelar Kanjeng Raden Arya Adipadi.
Dalam acara Jumenengan ini didahului dengan pisuwanan (menghadap raja) oleh para abdi dalem adipadi pangeran serta dengan diiringi geding-gending jawa.
Usai acara tersebut dilanjutkan tampilnya tari Bedaya Ketawang yang dibawakan oleh sembilan penari putri dengan batak (pimpinan penari) Ika, terus diikuti penari lainnya yaitu Murtini, Fitri, Apri, Surni, Sari, Sinta, Anita, dan Putri.
Sementara itu PB XIII Hangbehi yang memakai baju kebesaran raja duduk di dampar kencana sambil menyaksikan tarian yang berlangsung satu jam lebih tersebut.
“Konon dulu tarian Bedaya Ketawang itu merupakan pertemuan antara Nyi Roro Kidul dengan raja-raja dinasti Mataram yang berkuasa”.
Seusai acara Jumenengan dilanjutkan kirab keliling Kota Solo mulai dari Pagelaran menuju Jalan Rd Radjiman, Jalan Bhayangkara, Jalan Slamet Riyadi, dan kembali ke Pagelaran.
Kirab diikuti oleh korp musik dari Korem Warastratama, pasukan pembawa bendera, pasukan pembawa umbul-umbul, Manggolo yudha berkuda, Vandel Keraton, Prajurit Sorogeni.
Diteruskan upacara Kadipaten (Songsong Bawat), Upacara Kasepuhan (Songsong Bawat), Kereta Kiai Raja Peni (Ambilan Dalem), Kereta Kiai Manik Kumala (Ampilan Dalem), Kereta Kiai Garuda Kencana yang yang ditarik oleh sepuluh kuda dinaiki oleh PB XIII Hangbehi.
Di belakang Kereta Kiai Garuda Kencana diikuti para abdi dalem Sentana, abdi dalem Reh Kartipraja, Prajurit Prawira Anom, kemudian Kereta Kian Garuda Putra.
Selanjutnya Kereta Kiai Retno Sewaka, Kereta Kiai Moroseba, Kereta Kiai Retno Puspo, yang dinaiki para tamu undangan lainnya dan diikuti Prajurit Tamtomo dan Doropati, dibelakangnya Kereta Kiai Retno Panbagyo, Kereta Kiai Retno Kumenyar, kereta Kiai Retno Juwito, dan Prajurit Jayasura, pakasa, Prajurit Baki dan terakhir gamelan Corobalen. (N42/Tugu Jatikusumo)
sumber: abdimedia.com
No comments:
Post a Comment