Apr 1, 2017

Patung Sejoli 55 Tahun Menyapa Dunia di Bundaran HI

SEJOLI muda-mudi dengan riangnya menyapa dunia dari jantung Jakarta setiap mentari munculi dari ufuk timur dan menghilang di ufuk barat. Tak peduli bagaimana situasi Ibu Kota sepanjang 55 tahun belakangan, sepasang pemuda ini setia terus menyapa kendati jarang yang peduli.

Ini gambaran sebuah patung dua sosok pemuda dan pemudi yang mengarahkan tangan kanannya seraya menyapa siapapun yang berlalu di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat. Patung apalagi kalau bukan “Patung Selamat Datang”.
Biasanya para pengendara atau pejalan kaki di kawasan itu, lebih sering peduli dengan air mancur di Bundaran HI yang seolah jadi “oase” di tengah panasnya cuaca atau suasana Ibu Kota. Tapi mungkin jarang yang benar-benar memperhatikan dua sosok patung di atasnya.

Disitat dari situs resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, patung ini punya nama asli “Monumen Selamat Datang”. Kalau dihitung dari panjang kaki hingga tangan yang melambai ke atas, patung yang menghadap ke utara Ibu Kota ini punya postur tinggi 5 meter.

Bicara sejarahnya bersumber dari situs yang sama, patung seorang pemuda dan pemudi yang juga menggenggam buket bunga di tangan kirinya itu, dibuat pada 1962 atas keinginan Presiden pertama RI Ir Soekarno.

Patung itu awalnya dibuat khusus untuk menyambut para tamu negara dalam rangka Asian Games IV di Jakarta. Pengerjaannya berawal dari gagasan Henk Ngantung dan prosesnya dibuat tim pematung Keluarga Arca Yogyakarta yang dipimpin Edhi Sunarso.

Awalnya, patung ini dibuat dan dirampungkan dengan total tinggi 7 meter. Akan tetapi, Presiden Soekarno kala menginspeksi pembuatannya, minta Edhi dan timnya memperkecil patungnya jadi hanya 5 meter.

Peresmian rampungnya patung ini dilakukan langsung oleh Presiden Soekarno. Uniknya, ini salah satu landmark di Ibu Kota yang setidaknya bisa diresmikan sendiri oleh Presiden Soekarno.

Tidak seperti beberapa landmark lainnya yang digagas Soekarno, tapi tak bisa diresmikan sendiri olehnya. Sebut saja pembangunan Masjid Istiqlal, atau Patung Dirgantara (Patung Pancoran) yang saat rampung, Soekarno tak lagi menjabat Presiden RI.

http://news.okezone.com/read/2017/03/27/337/1652561/top-files-patung-sejoli-55-tahun-menyapa-dunia-di-bundaran-hi-tahu-sejarahnya

MENDAGRI RESMIKAN PATUNG IR SOEKARNO DI KAMPUS IPDN

JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo meresmikan patung Soekarno yang merupakan pendiri Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Mendagri mengajak semua pihak baik dari praja IPDN, seluruh pihak Kemendagri, dan juga masyarakat luas untuk tidak melupakan tapak sejarah.

Soekarno yang merupakan proklamator sekaligus Presiden Pertama Republik Indonesia merupakan pendiri IPDN yang dulu bernama Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN).

“Intinya saya ingin mengajak pada khususnya jajaran IPDN , Kemendagri dan masyarakat secara umum bahwa kita jangan melupakan sejarah, orang mulai lupa siapa toh pendiri APDN yang sekarang menjadi IPDN ini. Ini didirkan oleh Bung Karno,” ungkap Mendagri ketika meresmikan patung Bung Karno, di IPDN Cilandak, Jakarta, Senin (27/3).

Peresmian patung Bung Karno yang dilakukan usai upacara bendera ini  ditandai dengan penekanan tombol peresmian dan juga menandatangani prasasti. Penandatanganan prasasti sebagai tanda pendirian patung Bung Karno di seluruh kampus  IPDN yang ada di Indonesia.

Melalui peresmian patung Bung Karno tersebut, Mendagri mengingatkan praja IPDN untuk terus menunaikan tugas dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Praja IPDN harus memahami tata kelola pemerintahan, harus tau siapa pendiri IPDN, siapa yang mendirikan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) itu adalah pemikiran yang sudah sejak dahulu oleh Soekarno,” ujar dia.

http://www.sinarharapan.co/news/read/1703278814/mendagri-resmikan-patung-ir-soekarno-di-kampus-ipdn